Sanggar Nggehum Tiri Minta Pemerintah Daerah Dukung Festival Budaya dan Pengembangan Seni Lokal
![]() |
Sanggar Nggehum Tiri menyampaikan sejumlah harapan dan aspirasi penting dalam pertemuan bersama Anggota MRP PB. Selasa, 5 Agustus 2025. (Foto: Ayu) |
Sanggar Nggehum Tiri, sebuah komunitas seni budaya yang mulai eksis sejak Maret 2024, menyampaikan sejumlah harapan dan aspirasi penting dalam pertemuan bersama anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat.
Pimpinan Sanggar mengungkapkan bahwa mereka tengah berupaya melestarikan seni budaya lokal melalui tarian, lagu-lagu daerah khusunya Fakfak dan pembuatan pernak-pernik tradisional. Namun, berbagai keterbatasan sarana menjadi tantangan utama dalam pengembangan aktivitas mereka.
“Kami butuh alat musik tradisional seperti tifa kecil dan besar, serta gong untuk mendukung latihan tari. Pelatih ada, semangat anak-anak tinggi, tapi alat belum memadai,” ungkap pimpinan sanggar.
Selain itu, pihak sanggar juga mulai memproduksi lagu-lagu berbahasa daerah dan mengunggahnya ke kanal YouTube, meski masih dalam tahap produksi video klip.
Pimpinan sanggar menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata, dalam mendukung inisiatif pelestarian budaya. Mereka mendorong agar pemerintah mengadakan festival budaya tahunan di tingkat daerah yang menampilkan tarian dan lagu-lagu berbahasa lokal.
“Anak-anak kita ini luar biasa. Waktu tampil tari Tumor di acara gereja, banyak yang kagum dan minta foto. Itu bukti budaya kita diminati. Tinggal bagaimana pemerintah fasilitasi,” tambahnya.
Sanggar juga menyarankan agar dalam setiap pameran kerajinan tingkat provinsi atau nasional, pengrajin dan seniman lokal dibawa langsung untuk mendemonstrasikan proses berkarya, seperti yang dilakukan pengrajin dari Merauke dan Asmat saat pameran di Taman Mini.
Dalam kesempatan ini, Sanggar Nggehum Tiri juga menyatakan dukungannya terhadap kampanye pelestarian burung Cenderawasih, dengan mengusulkan inovasi berbasis cerita rakyat untuk membangun kesadaran masyarakat.
“Kenapa kita tidak mulai dari cerita rakyat tentang cenderawasih? Kita ciptakan produk kreatif dari situ,” pungkasnya.
Pertemuan bersama MRP PB, Bapak Willy Hegemur pokja Adat Papua Barat ini memberikan ruang penting bagi sanggar untuk menyuarakan aspirasinya. Mereka berharap, suara mereka dapat diteruskan kepada pemangku kebijakan, agar budaya lokal bisa terus hidup dan berkembang di tengah generasi muda Papua.***
Reporter: Sri Mariati
Sumber: https://infofakfak.com/2025/08/sanggar-nggehum-tiri-minta-pemerintah-daerah-dukung-festival-budaya-dan-pengembangan-seni-lokal/
0 Komentar